Harga Gabah Bali Turun Tipis | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 30 November 2024
Diposting : 17 October 2016 10:59
Arief Wibisono - Bali Tribune
gabah
GABAH - Harga gabah di tingkat penggilingan merosot 1,17 persen dari Rp4.418,13 menjadi Rp4.366,42 per kilogram

Denpasar, Bali Tribune

 Harga gabah kering panen (GKP) tingkat petani di Bali pada bulan September 2016 sebesar Rp4.294,60 per kilogram, menurun 1,34 persen dibanding bulan sebelumnya (Agustus 2016) yang tercatat 4.352,91.

"Demikian pula harga gabah di tingkat penggilingan merosot 1,17 persen dari Rp4.418,13 menjadi Rp4.366,42 per kilogram," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho di Denpasar, Minggu (16/10).

Ia mengatakan, harga gabah di tingkat petani dan penggilingan di Bali itu berada di atas harga patokan pemerintah (HPP) yang berlaku sejak Mei 2015 untuk tingkat petani sebesar Rp3.700 per kg dan tingkat penggilingan Rp3.750 per kg.

Hasil pemantauan harga gabah tersebut dilakukan ditujuh kabupaten di Bali yang meliputi Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Karangasem dan Buleleng.

Adi Nugroho menambahkan, Bali memproduksi padi (gabah) sebanyak 853.710 ton gabah kering giling (GKG) selama tahun 2015, menurun 0,49 persen atau sekitar 4.234 ton dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurunnya produksi padi tersebut terjadi pada subround I-2015 yakni periode Januari-April sebesar 59.696 ton GKG (20,09 persen). Sebaliknya produksi padi pada subround II-2015 yakni periode Mei-Agustus justru mengalami kenaikan sebesar 44.523 ton GKG (17,24 persen).

Demikian juga pada subround III-2015 yakni periode September- Desember terjadi kenaikan sebesar 10.939 ton GKG (3,62 persen). Penurunan produksi padi yang relatif tinggi terjadi di Kabupaten Tabanan yang selama ini menjadi "gudang beras" Bali yang mencapai 20.082 ton GKG (9,38 persen).

Menurunnya produksi padi di Bali selama tahun 2015 secara umum akibat berkurangnya luas panen yang mencapai 5.312 hektare (3,72 persen) yang terjadi di lima wilayah meliputi Tabanan, Badung, Bangli, Karangasem dan Buleleng.

Berkurangnya luas panen paling tinggi terjadi di Kabupaten Tabanan yang mencapai 4.518 hektare (12,25 hektare).