Gianyar, Bali Tribune
Serangkaian Upacara Pujawali di Pura Mandhara Giri Semeru Agung, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Pemkab Gianyar melaksanakan Upacara Nganyarin, Senin (25/7).
Prosesi Penganyaran dimulai pagi pukul 08.00 WIB dengan sarana Bebangkit Pekoleman dan dipuput Ida Pedanda Made Mas Dwija Putra Gria Taman Sari Baturiti, Tabanan. Usai prosesi dengan beberapa tarian sakral dilanjutkan dengan persembahyangan bersama diikuti ratusan PNS yang memadati areal pura.
Usai pelaksanaan Nganyarin, dilanjutkan dengan persembahyangan bersama yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Gianyar, Made Mahayastra dengan melibatkan seluruh pegawai di Lingkungan Pemkab Gianyar yang berkesempatan hadir. Hadir juga pada upacara tersebut, Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten Gianyar, Camat serta Perbekel se-Kabupaten Gianyar.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda. Kabupaten Gianyar, Ida Bagus Sumaba mengatakan, Upacara Nganyarin ini setiap tahun memang rutin dilaksanakan oleh Pemkab Gianyar yang dilaksanakan secara bergilir selama pelaksanaan Piodalan oleh Kabupaten/Kota di Bali dan Jawa. Prosesi Upacara Nganyarin kali ini dilaksanakan dengan diiringi berbagai tarian wali, seperti Rejang Dewa, Topeng Sidakarya, hingga Wayang Lemah.
Ketua Panitia Pujawali, Tjokorda Artha Ardhana Sukawati mengatakan, sangat mengapresiasi partisipasi Kabupaten Gianyar dalam mensukseskan rangkaian pelaksanaan Pujawali. Dukungan dan partispasi dari seluruh umat di Nusantara, khususnya di Bali sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan Pujawali setiap tahunnya.
Wakil Bupati Gianyar, Made Mahayastra seusai persembahyangan bersama mengatakan, Pura Mandhara Giri Semeru Agung mempunyai peranan yang sangat penting bagi umat Hindu di Bali dan Nusantara. Keberadaan Pura diharapkan mampu meningkatkan srada bhakti kepada Tuhan, dan bisa dijadikan sebagai media pemberdayaan umat di seluruh Nusantara. “Keberadaan Pura Mandhara Giri Semeru Agung memiliki peran yang sangat penting terhadap umat Hindu di Bali dan Nusantara, sehingga keberadaan Agama Hindu di Nusantara dapat berkembang,” terang Made Mahayastra.
Pada kesempatan itu, Wabup Mahayastra bersama I Wayan Tagel Winarta menyerahkan dana punia yang diterima Ketua Pujawali Pura Semeru Agung, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati.
Puncak pujawali di Pura Semeru Agung pada tanggal 19 Juli 2016 lalu dan berlangsung atau Nyejer selama 11 hari, Selanjutnya mesineb, Sabtu (30/7). Selama Ida Bhatara Nyejer, Pemkab/kota di Bali dan umat Hindu di Jawa Timur secara bergiliran melaksanakan Bhakti Penganyaran.