Usai Perayaan Saraswati, Pelukatan Sudamala Jaga Satru Dipadati Ratusan Warga | Bali Tribune
Diposting : 28 March 2022 19:04
AGS - Bali Tribune
Bali Tribune / PELUKATAN - Ratusan warga padati Pelukatan Sudamala Jagasatru, di Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Karangasem

balitribune.co.id | Amlapura - Sehari setelah perayaan hari raya Saraswati, ratusan warga memadati tempat Pelukatan Sudamala Jaga Satru yang berada di wilayah Dusun Pateh, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, pada Minggu (27/3/2022). Warga yang datang untuk melaksanakan ritual melukat ini tidak hanya dari warga desa setempat, namun tidak sedikit warga dari luar desa juga sengaja datang untuk melakukan ritual Melukat di seumber mata air sekaligus air terjun yaang ada di desa ini.

Untuk menghindari kepadatan saat melaksanakan ritual Pelukatan, warga diminta untuk melaksanakannya bergiliran. Kepala Desa Duda Timur, I Gede Pawana kepada awak media menyebutkan, selain warga desa di desanya, juga banyak warga dari desa lain yang sengaja memilih untuk Melukat membersihkan diri secara lahir dan bathin di Pelukatan Sudamala Jaga Satru.

“Pengunjungnya lumayan, memang biasanya rame kalo Banyu Pinaruh, ada yang sekedar berkunjung ada juga yang datang untuk melukat,” ucap Gede Pawana. Memang sejak pandemi Covid-19 mengalami penurunan, jumlah pengunjung yang berwisata untuk menikmati keindahan air terjun Jaga Satru serta kemegahan patung Brahma setinggi 13 meter yang berada di lokasi Pelukatan tersebut mengalami peningkatan pada hari-hari biasa.

Oleh warga Pelukatan Sudamala Jaga Satru dipercaya memiliki khasiat untuk menolak bala dan juga untuk kesehatan. Disebutkannya, siapapun bisa datang untuk melukat ke Pelukatan Sudamala Jaga Satru tersebut, dan yang datang hanya cukup membawa banten pejatian dan canang sari saja. Kendati tidak ada syarat khusus bagi yang datang melukat, namun ada pantangan yang tidak boleh dilanggar. Yakni larangan bagi wanita yang sedang datang bulan masukke lokasi pelukatan.

“Bagi pengunjung yang hendak melukat cukup bawa banten pejati dan canang sari saja. Untuk pantangan tidak ada, kecuali yang cuntaka datang bulan tidak boleh ke pesucian dan mandala utama Patung Brahma,” tandasnya.