Fokus | Page 37 | Bali Tribune

ASN dan Nilai-nilai ANEKA

Oleh: Drs IB Putu Sudiarta SPd, MSi *)
Penulis adalah Praktisi Pendidikan, Kepsek SDN 2 Ubung, Denpasar
 
 

Fokus | Submitted by contributor on Fri, 08/02/2019 - 14:01

Membentuk Petani Milenial

 Oleh:  Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., M.MA 
Penulis Rektor Universitas Dwijendra Denpasar.
 

Fokus | Submitted by contributor on Thu, 08/01/2019 - 14:37

GALUNGAN, MENUJU KEMATANGAN DHARMA

balitribune.co.id | SANG HARI terus berputar dalam lingkaran.  Tak terasa  Galungan tiba kembali. Masyarakat Hindu Bali  akan “direpotkan” lagi, setidaknya dua minggu menjelang Galungan,  bahan banten (sarana upacara) seperti buah-buahan, jajan khas persembahan, janur bahan banten, daging (babi dan ayam pada umumnya), bumbu-bumbuan, kain poleng-kuning-putih, adalah bagian yang sering diperlukan menjelang Galungan.

Fokus | Submitted by contributor on Sun, 07/21/2019 - 19:26

Dedikasi Wiki BASAbali

balitribune.co.id | DUNIA kini dikepung oleh modernitas. Hingga saat ini, kemajuan merambah hampir ke seluruh sendi kehidupan umat manusia. Kepungan modernitas, dalam beberapa hal, bukan tanpa risiko. Banyak hal yang tergantikan, dan banyak hal yang ‘mati’. Di antaranya yang paling vital ialah aspek bahasa. Kemajuan menenggelamkan bahasa-bahasa daerah di dunia.

Fokus | Submitted by contributor on Wed, 06/19/2019 - 16:10

PKB: Sebuah Gagasan Cemerlang

Pesta Kesenian Bali (PKB) 2019 kembali digelar tahun ini dan dibuka oleh  Presiden Joko Widodo. Diselenggarakan di musim libur nasional anak-anak sekolah, 15 Juni – 13 Juli 2019, maka timing penyelenggaraan PKB 2019 ini memiliki momentum yang tepat manfaat dari segi edukasi, terutama sangat berarti bagi anak-anak sekolah di Bali.

Fokus | Submitted by contributor on Tue, 06/18/2019 - 20:58

Membajak Demokrasi

balitribune.co.id | •…. Kita tahu Para Demagog (prokator) ekstremis bermunculan dari waktu ke waktu  di semua masayarakat, bahkan di (masyarakat) dengan demokrasi sehat…” tulis  peneliti demokrasi terkenal Steven Levitsky dan Daniel Ziblat dalam bukunya “How Democarcy Die” yang diterjemahkan menjadi “Bagaimana Demokrasi Mati” dan diterbitkan Gramedia Pustaka Utama tahun lalu.

Fokus | Submitted by contributor on Fri, 06/14/2019 - 20:10