Bupati Giri Prasta Hadiri Upacara Maligia di Griya Gede Manuaba Sempidi | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 17 Januari 2025
Diposting : 8 October 2021 04:30
ANA - Bali Tribune
Bali Tribune/ MALIGIA - Bupati Badung Nyoman Giri Prasta didampingi Sekda Wayan Adi Arnawa menghadiri Upacara Maligia di Griya Gede Manuaba, Banjar Tegehe, Sempidi, Mengwi, Rabu (6/10).

balitribune.co.id | Mangupura -Sebagai wujud komitmen dalam melestarikan adat istiadat dan budaya Bali, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta didampingi Sekda Badung Wayan Adi Arnawa menghadiri Upacara Maligia di Griya Gede Manuaba, Banjar Tegehe, Sempidi, Mengwi, Rabu (6/10).

Turut hadir Camat Mengwi I Nyoman Suhartana, Lurah Sempidi I Gusti Ayu Oka Dewi Pertiwi, Ketua Panitia Karya Ida Bagus Sugitha serta tokoh masyarakat setempat. Bupati Giri Prasta menyerahkan dana punia secara pribadi sebesar Rp 20 juta dan Sekda Adi Arnawa Rp 1 juta.

Bupati Nyoman Giri Prasta menyampaikan apresiasi atas terlaksananya karya ini. Hal ini telah sesuai dengan sastra-sastra agama Hindu. Atas nama Pemkab Badung sangat mendukung, semoga karya ini berjalan dengan baik, karena melalui karya ini sebagai sebuah tanggung jawab dari pemilik sawa untuk menyucikan atma setelah diaben menjadi pitra dan melinggih di merajan rong tiga menjadi dewa hyang guru.

Menurutnya, karya ini juga sangat sejalan dengan apa yang menjadi visi Pemkab Badung yaitu : Memantapkan arah pembangunan Badung berlandaskan Tri Hita Karana menuju masyarakat maju, damai dan sejahtera. Memperkokoh kerukunan hidup bermasyarakat dalam jalinan keragaman adat, budaya dan agama. Sekaligus sesuai dengan enam prinsip dasar pembangunan Badung, salah satunya dalam upaya meningkatkan dan melestarikan seni, adat, agama, tradisi dan budaya. 
 
Karya pitra yadnya dapat disebut memukur kinembulan yang dilakukan bersama-sama dan bergotong-royong. Diharapkan kepada keluarga pemilik sawa khususnya dapat mengikuti setiap rangkaian upacara dengan baik. Seperti ngangget don bingin, purwa daksina, meprelina, meajar-ajar hingga ngelinggihang.
 
“Pada upacara murwa daksina, dengan menggunakan sapi gading sebagai lambang Dewa Siwa yang akan mengantarkan atma menuju surga. Selanjutnya meajar-ajar ataupun nyegara gunung. Ini yang disebut Catur Loka Pala. Ini sebuah proses yang harus diikuti guna mengantarkan atma menuju sorga," terangnya.
 
Sementara itu Ketua Panitia Karya Ida Bagus Sugitha menyampaikan terima kasih atas kehadiran serta bantuan dana dari Bupati Badung dan Sekda Badung yang telah mendukung karya ini. “Karya ini diikuti oleh 50 sawa pengiring, metatah 17 orang dan mepetik diikuti 15 peserta ini.
 

Upacara maligia ini dimulai pada Selasa (21/9), dan puncak karya maligia pada Rabu (6/10), dilanjutkan ngelinggihang  dilaksanakan pada Senin (11/10). Untuk sumber dananya diperoleh dari masing-masing sawa secara urunan yang didasarkan pada punia seikhlasnya daripada masing-masing sawa,” ungkapnya.