Denpasar, Bali Tribune
Hingga saat ini Polresta Denpasar masih melakukan penyelidikian terhadap kebakaran yang melalap 20 stan pameran di arena Pesta Kesenian Bali (PKB), Jumat (1/7) dini hari. Namun dugaan sementara api berasal dari hubungan pendek arus listrik.
"Itu (korsleting, red) baru dugaan awal. Tetapi kami masih lakukan penyelidikan dengan meminta keterangan saksi-saksi dan menunggu hasil Laboratorium untuk mengetahui kepastiannya. Tadi pagi (kemarin, red) sudah ada empat orang kita mintai keterangan," ungkap Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Reinhard Nainggolan SH, SIk, kemarin.
Mantan Kapolsek Kuta Utara ini meminta awak media bersabar, dan dia berjanji segera menyampaikannya mengenai menyebab pasti kebakaran setelah ada hasil Lab.
Setidaknya 20 stan di arena PKB di Art Center Denpasar ludes dilalap si jago merah, dini hari kemarin. Semula, api sesungguhnya melalap Pasar Malam Banjar Kedaton. Hanya saja kobaran api kemudian merembet ke stan PKB, yang kebetulan terletak berdempetan dengan sumber api (Berita lain di halaman 4).
Tak Ada Asuransi
Guna mengetahui kondisi di lapangan akibat musibah ini, Komisi IV DPRD Provinsi Bali menggelar sidak ke arena PKB, siang kemarin. Dalam sidak tersebut dewan secara khusus mengapresiasi langkah cepat pemerintah, terutama dalam menyediakan tempat bagi pemilik stan yang barangnya selamat dari amukan api.
Di sisi lain, para wakil rakyat menyayangkan tidak adanya asuransi terhadap barang-barang yang terbakar. "Yang kita sayangkan itu, dari pengelola tidak menyiapkan asuransi. Mestinya asuransi ini sangat penting karena risiko pasti ada,” kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Wirya usai sidak.
Menurut politisi Partai Golkar asal Tabanan ini, peristiwa kebakaran yang baru pertama kali terjadi di ajang Pesta Kesenian Bali ini mesti dijadikan pelajaran. "Ke depan agar dipikirkan upaya antisipasi, termasuk berupa asuransi," tandas Wirya, yang juga anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Bali.
Hal tak jauh berbeda dilontarkan Sekretaris Komisi IV DPRD Bali Nyoman Budi Utama. Dikatakan, untuk saat ini pihaknya masih menunggu hasil pendataan kerugian yang dialami pedagang. Nantinya, dewan dan pemerintah akan duduk bersama untuk mencari solusi terbaik terkait musibah tersebut.
"Mudah-mudahan ada jalan dan solusi. Berapa nanti kerugiannya, nanti ditangani pemerintah,” ucap Budi Utama, yang juga anggota Fraksi PDIP DPRD Bali.
Untuk kerugian ini anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bali Tjokorda Raka Kerthyasa, menambahkan, perhitungan tidak saja terkait barang yang ludes terbakar namun juga stannya. "Fisik dan nilai barang yang terbakar masih dihitung. Tentu ini akan diperhatikan khusus pemerintah," jelas politisi Golkar asal Ubud yang akrab disapa Cok Ibah, itu.
Dari kejadian ini, Cok Ibah mendorong pemerintah agar ke depan benar-benar memperhatikan jaringan listrik untuk arena PKB. Begitu juga dengan mobil pemadam kebakaran, agar selalu ada di lokasi sehingga sigap saat terjadi peristiwa seperti ini.
"Jadi security itu penting. Juga harus ada asuransi untuk barang-barang yang kena bencana. Sebab menurut keterangan pengelola, tidak ada asuransi barang saat ini," tegas Cok Ibah, yang juga anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Bali.
Kepala Disperindag Bali Ni Wayan Kusumawathi, membenarkan bahwa saat ini tidak ada asuransi untuk barang pedagang di PKB. Melihat risiko seperti ini, pihaknya akan memikirkan untuk asuransi allrisk pada pelaksanaan PKB selanjutnya.
"Untuk saat ini belum. Nanti kan kita masih pikirkan, kita masih rapat-rapat untuk menentukan itu. Untuk sekarang, masih diinventarisir berapa kerugian,” beber Kusumawathi.
Sedangkan Kepala Dinas Kebudayaan Bali Dewa Putu Beratha, mengatakan, hanya barang-barang di 6 stan parkir belakang Gedung Ksirarnawa yang berhasil diselamatkan. Sedangkan 20 stan sisanya, hangus terbakar. Masing-masing perajin menyewa stan tersebut seharga Rp5 juta.