BALI TRIBUNE - Meski telah sukses memperbaiki peringkat di PON lalu dari posisi sembilan menjadi peringkat keenam, namun KONI Bali terus genjar mendorong Pengprov cabor melakukan langkah konkret untuk saling berkompetisi melakukan pembinaan dengan proyeksi sukses di PON XX/2020 Papua.
Secara internal, KONI Bali juga telah melakukan kajian cabang-cabang olahraga yang diprediksi bisa memberi kontribusi raihan medali emas pada PON mendatang. Kajian tersebut mengacu pada potensi SDM atlet dan potensi alam yang dimiliki Bali.
Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi, Jumat (2/6) mengatakan, galian terhadap peluang cabang olahraga di luar 17 cabang yang menyumbang medali pada PON XIX/2016 Jabar, hingga kini mulai terlihat hasilnya.
Suwandi menyebut cabang muay thai dan selam merupakan cabor yang menjanjikan bisa memberi tambahan medali di luar 17 cabor yang memberi sumbangsih medali pada PON di Jabar 2016. “Hingga penghujung Mei 2017, baru terlihat 2 cabang olahraga di luar 17 cabang olahraga yang telah memperlihatkan hasil di kejuaraan nasional. Cabang olahraga itu meliputi selam dan muay thai,” ujar Suwandi, di ruang kerjanya.
Cabang selam, kata Suwandi, pada kejurnas meraih sekeping perak dan prestasi itu bisa ditingkatkan, mengingat para atlet yang terlibat baru mendalami cabang selam tapi telah memperlihatkan hasil.
“Atlet selam yang terlibat adalah mantan perenang yang sudah tidak bisa prestasi lagi, dan beralih ke cabor selam justru hasilnya membanggakan,” kata Suwandi.
Sedangkan satu lagi adalah cabor muay thai. Pada PON XIX/2016 cabang olahraga ini sudah masuk eksebisi dan sangat berpeluang dipertandingkan resmi pada PON XX/2020 di Papua. Prestasi yang telah ditorehkan di Kejurnas Liga Muay Thai ke-7 di Bogor, cabang ini mendulang 2 medali emas, dan 4 medali perak.
Bagi KONI Bali, prestasi yang diperlihatkan kedua cabang olahraga ini memberi harapan baru atau sesuai dengan program KONI Bali menggali potensi cabang olahraga yang baru muncul untuk dibina secara intensif guna mendongkrak raihan medali di Papua mendatang.
Meski telah memperlihatkan hasil yang baik, tidak bisa menjadi ukuran meraih prestasi sama atau lebih, apalagi cabang olahraga muay thai dan selam tidak menjalankan rutinitas pelatihan.
“Program pelatihan harus digalang, jangan pernah menepuk dada, apalagi laga secara nasional, masing-masing peserta telah mempersiapkan diri. Tidak hanya selam dan muay thai, seluruh cabang anggota KONI Bali wajib menempa diri untuk bersama-sama mengangkat derajat olahraga Bali di mata nasional,” pintanya.
Lebih lanjut dijelaskan, cabang selam pada PON Jabar memperebutkan 22 medali emas, sedangkan pada eksebisi PON, muay thai menyediakan 12 medali emas. Menurut Suwandi potensi di kedua cabang itu sudah terlihat, sekarang yang diperlukan kesungguhan dalam membina dan para atlet dalam menjabarkan program pelatihan dan kemandirian berlatih.
Khusus muay thai sangat berpeluang resmi dipertandingkan pada PON mengingat sudah masuk dalam agenda di SEA Games, Malaysia 2017. “Kami berharap muay thai bisa secara resmi dipertandingkan pada PON mendatang. Peluang itu sangat terbuka, mengingat belum ada pernyataan resmi berapa cabang olahraga yang dipertandingkan pada PON mendatang,” bebernya.