Semarapura, Bali Tribune
Ombak besar menerjang pesisir Klungkung, sebuah bangunan tempat pembuatan garam di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan hancur pada Minggu (5/6). Menurut pemilik tempat usaha pembuatan garam, Ketut Santa, ombak besar terjadi dua kali sekitar pukul 11.00. Tak hanya bangunan, sebanyak lima sak garam yang sudah jadi juga ikut disapu ombak hingga bercampur dengan pasir.
“Selain rugi bangunan saya juga rugi garam yang sudah jadi,” ujar Santa Rabu (8/6). Dirinya yang baru setahun melanjutkan usaha keluarganya ini, sekarang tidak bisa melakukan aktifitas penggaraman kembali. Dibutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk membangun kembali bangunan tempat pembuatan garam tersebut. “Saya berharap pemerintah dapat membantu untuk memperbaiki tempat usaha ini,” harapnya.
Kejadian ini mendapat perhatian Bupati Klungkung Nyoman Suwirta. Didampingi Perbekel Desa Pesinggahan Nyoman Suastika, Bupati Suwirta mengunjungi korban di pesisir pantai Pesinggahan tersebut. Suwirta mengimbau warga pesisir khususnya para petani garam untuk selalu berhati-hati dengan kondisi dan cuaca belakangan ini.
Petani garam di Kabupaten Klungkung khususnya di Desa Pesinggahan saat ini hanya tersisa tiga orang saja. Berkurangnya pembuat garam di sini karena banyak yang beralih profesi. “Mungkin banyak yang beralih profesi, sekarang hanya tinggal tiga saja,” terang Perbekel Pesinggahan Nyoman Suastika.