Negara, Bali Tribune
Tingginya angka penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Jembrana, menjadi perhatian serius banyak kalangan. Tidak terkecuali kelompok seni yang ada di Bumi Makepung.Salah satunya Yayasan Seni Jembrana (YSJ). Yayasan yang bergerak di bidang pembinaan seni kepada generasi muda, baik itu seni vocal, seni tari dan seni tabuh, turut berpartisipasi membantu pemerintah untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba.
Upaya yang dilakukan YSJ untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba tersebut adalah dengan program roadshow ke desa-desa di Jembrana, yakni program hiburan rakyat gratis berupa pementasan lagu Pop Bali dan Dangdut yang dirangkai dengan pementasan lawak serta penyuluhan narkoba kepada masyarakat Jembrana.
Untuk kegiatan penyuluhan narkoba kepada masyarakat pihak Yayasan Seni Jembrana yang diketuai oleh I Dewa Putu Darmada menggandeng anggota Polisi dari Polres Jembrana sebagai penceramah. Sedangkan untuk hiburan lagu pop Bali dan dangdut semua artis YSJ dilibatkan.
Sedangkan pementasan lawak dengan menampilkan pelawak-pelawak Bali ternama, bertujuan untuk menarik minat penonton. “Program yang dicanangkan oleh ketua kami ini sudah dimulai dua bulan lalu. Sampai awal bulan Juni ini baru dua desa yang sudah kami singgahi, yakni pertama di Desa Perancak dan yang kedua di Desa Budeng,” terang Sekretaris Yayasan Putu Suta, Rabu (8/6).
Menurut Suta, rencananya pada akhir bulan Juni nanti, akan digelar kegiatan yang sama di Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo. Inti dari kegitan roadshow yang dilaksanakan sebulan sekali tersebut adalah memberikan penyuluhan narkoba dan tertib lalu lintas kepada masyarakat, namun dikemas dengan hiburan rakyat.
“Kalau kegiatannya hanya penyuluhan, kami yakin jarang masayarakat mau hadir. Makanya kami kemas dengan hiburan berupa pementasan lagu-lagu pop Bali dan dangdut serta lawak. Di setiap kegiatan yang sudah berjalan terbukti selalu banyak penonton,” imbuh Suta.
Untuk kegiatan tersebut seluruh kru yayasan yang terlibat sama sekali tidak dibayar sepeserpun. Kegiatan tersebut murni kegiatan sosial. “Dalam kegiatan ini kami menemui kendala dalam hal pembiayaan karena kami harus membayar sewa sound system, transpot maupun lainnya. Mudah-mudahan ke depannya Pekab Jembrana bias membantu pembiayaan. Apalagi nanti di desa ketiga yang kami singgahim yang memberikan penyuluhan narkoba adalah Kepala BNN Jembrana I Made Kembang Hartawan,” tutup Suta.