Mangupura, Bali Tribune
Masih ingat dengan Tempat Penitipan Anak (TPA) Ratna yang berlokasi di komplek Puspem Badung? Kini yayasan yang dibangun di era pemerintahan Bupati Badung AA Gde Agung itu mendadak ‘hilang’.
Informasi yang dihimpun, Rabu (22/6), TPA besutan Ny Ratna Gde Agung itu langsung ditutup setelah jabatan Bupati Badung pindah ke Bupati Nyoman Giri Prasta. Markas TPA Ratna di Balai Diklat Sempidi pun kini disulap menjadi Sekretariat PKK, WHDI dan Kantor YLKI Cabang Badung. Sejumlah pihak enggan mengomentari penutupan TPA yang sempat jadi kebanggan Bupati Badung ke-11 itu. “Ya, TPA Ratna sudah tutup. Sejak bupati ganti, TPA langsung ditutup,” ungkap seorang pegawai di eks TPA Ratna.
Kok ditutup? Ditanya begitu, pegawai yang minta namanya tak dikorankan ini mengaku tak tahu pasti alasan petutupan yayasan yang didirikan oleh istri mantan Bupati Badung AA Gde Agung itu. Yang jelas, kata dia, setelah tapuk kepemimpinan gumi keris berganti dari Gde Agung ke Nyoman Giri Prasta TPA Ratna langsung ikut tutup. “Alasan ditutupnya tiyang (saya) nggak tahu dah. Yang jelas begitu beliau berhenti TPA juga ditutup,” tegasnya.
Saat ini, lanjut pegawai perempuan itu, TPA yang dulunya bekas kantor Bupati Badung itu sekarang difungsikan sebagai sekretariat oleh sejumlah instansi di Pemkab Badung. “Sekarang tempat ini dipakai sekretariat Tim Penggerak PKK Badung,” imbuhnya.
Sementara itu, istri Bupati Badung, Ny Seniasih Giri Prasta yang dikonfirmasi terpisah enggan berkomentar terkait masalah penutupan TPA Ratna ini. Namun demikian, ia mengaku akan mengkoordinasikan masalah ini dengan Bupati Badung. “Soal itu tiyang (saya) akan koordinasi dulu dengan Bapak Bupati,” ujarnya. Ditanya mengenai penyebab ditutupnya TPA Ratna, Seniasih langsung tak mau komentar. “Soal itu no comment ya,” tutupnya.