Petugas Lapas Ditangkap Bawa 500 Butir Ekstasi | Bali Tribune
Diposting : 21 April 2019 22:01
Ray - Bali Tribune
Bali Tribune/Razia mendadak Tim Gabungan di LP Kerobokan beberapa waktu lalu.

balitribune.co.id | Denpasar- Dugaan adanya peredaran narkotika di dalam Lapas Kelas II A Denpasar di Kerobokan ada benarnya. Sebab, seorang petugas keamanan Lapas terbesar di Bali itu bernama Teguh ditangkap anggota Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali saat ia sedang bertugas kemarin malam. 

Informasi yang berhasil dihimpun Bali Tribune mengatakan, penangkapan petugas keamanan ini dipimpin oleh Kabid Penindakan BNN provinsi Bali AKBP Nyoman Sebudi yang disaksikan oleh Danton Hadi dan seorang petugas keamanan Lapas lainnya, Putu Wira. Menariknya, barang haram itu dibungkus dengan plastik klip kemudian dimasukan ke dalam kemasan kopi Kapal Api dengan jumlah barang bukti mencapai 500 butir. "Masih kita dalami dan kembangkan terkait asal usul barang bukti ini dan siapa yang mengemasnya," ungkap seorang petugas.

Kabarnya, tersangka sudah lama menjadi target petugas BNN Provinsi Bali. "Sudah lama BNN dapat informasi ini, tapi baru sekarang berhasil ditangkap. Petugas BNN akan bongkar semuanya," ujar petugas yang tidak mau namanya disebutkan ini.

Kalapas Tonny Nainggolan yang dikonfirmasi Bali Tribune via telepon genggamnya membenarkan adanya penangkapan pegawainya itu. Namun ia enggan menjelaskan lebih jauh karena pihak BNN yang menangani. "Iya, benar. Dia tangkap saat bertugas jaga. Sebelumnya jam sebelas (pukul 23.00 Wita, red) dia minta izin cari kopi, kemudian diamankan petugas BNN. Barang buktinya kurang lebih lima ratus butir ekstasi. Tapi lebih jelasnya tanyakan ke BNN karena mereka yang menangani," ujarnya.
Tonny Nainggolan juga mepersilakan pihak BNN untuk melakukan pengembangan lebih lanjut dan menyerahkan pegawainya itu untuk diproses secara hukum yang berlaku. "Kita mempersilakan untuk diproses secara hukum. Karena kami sudah mewanti - wanti untuk tidak bermain - main dengan narkoba. Kalau sudah berapa kali dia selundupkan narkoba, saya kurang tau. BNN yang akan melakukan pengembangan karena BNN yang menangani," pungkasnya.

Sementara Sebudi sendiri yang coba dikonfirmasi Bali Tribune via telepon genggamnya tidak diangkat.