Prioritaskan Perbaikan Jaringan Irigasi | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 16 Januari 2025
Diposting : 25 April 2019 14:56
Agung Samudra - Bali Tribune
Bali Tribune/ I Nengah Reken
balitribune.co.id | Bangli - Banyaknya jaringan irigasi yang rusak, mengakibatkan ratusan hektar lahan persawahan tidak bisa melakukan pola tanam secara berkesinambungan karena krisis air. Menyikapi masalah tersebut, kalangan anggota DPRD Bangli mendesak pemerintah memprioritaskan perbaikaninfrastruktur khususnya bidang pengairan.
 
Anggota DPRD Bangli, I Nengah Reken mengatakan selain pemerintah melakukan perbaikan infrastruktur jalan lewat program hotmik, masalah pertanian sepatutnya juga mendapat perhatian khusus. “Bisa dibilang hampir 80 persen masyarakat Bangli menggeluti sektor  pertanian,” ungkapnya. I Nengah Reken melihat masih banyak sarana penunjang sektor pertanian yang rusak, seperti kondisi jaringan irigasi.
 
Pihaknya mencontohkan hancurnya jaringan irigasi di sungai Bebengan, Banjar Tegalalang, Kelurahan Kawan, Bangli. Dampaknya  ratusan hektar lahan sawah tidak mendapatkan pasokan air. “Banyaknya jaringan irigasi yang rusak tentu tidak akan bisa mencapai swasembada beras,” kata politisi partai Golkar ini.
 
Kata I Nengah  Reken untuk perbaikan jaringan irigasi memang  membutuhkan anggran yang besar, dan jika hanya mengandalakan keuangan daerah tentu tidak memadai, sehingga  untuk anggaran perlu di lakukan loby ke pusat lewat OPD terkait,” jelas anggota komisi III DPRD Bangli ini.
 
Sebelumnya Kabid Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Bangli, Agus Yudi Swethaambara mengatakan untuk jaringan irigasi sepanjang 143.488 kilo meter tersebar di di 46 Daerah Irigasi(DI). Dari total panjang jaringan irigasi sepanjang hampir 96.830 dalam kondisi rusak.”Untuk perbaikan jaringan irigasi memang rutin dianggarkan  tiap tahunnya melalui anggaran APBD dan DAK,”  jelasnya.