Pelebon Putra Bungsu Pahlawan I Gusti Ngurah Rai Gunakan "Bade Tumpang Sia" dan "Naga Kaang" | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 30 November 2024
Diposting : 10 February 2023 17:00
ANA - Bali Tribune
Bali Tribune
balitribune.co.id | MangupuraPuri Agung Carangsari, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Badung, Bali, menggelar puncak upacara pelebon (ngaben) almarhum I Gusti Ngurah Alit Yudha bertempat di Setra Puri Carangsari pada  Jumat (10/2).  
 
Upacara pelebon dari putra bungsu Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai ini menggunakan sarana "Bade Tumpang Sia" (bade tingkat sembilan) dan "Naga Kaang" sebagai tempat pemrabuan jenazah.
 
Proses upacara berlangsung khidmat dengan diikuti ribuan warga. Bade berangkat dari Puri Carangsari sekitar Pukul 12.15 Wita menuju setra. Iring-iringan diawali perjalanan Naga Kaang terlebih dahulu kemudian baru diikuti oleh Bade yang mengusung jenazah almarhum. 
 
"Bade Tumpang Sia" dan "Naga Kaang' ini diiringi dengan dua barung gong baleganjur, gambelan angklung dan tari Baris Ketok Jago.
 
Perwakilan dari Puri Carangsari, Ida Bagus Namarupa menjelaskan bahwa dalam puncak pelebon ini sebelum dinaikan ke bade jenazah almarhum I Gusti Ngurah Alit Yudha terlebih dahulu diberikan penghormatan oleh Pemuda Panca Marga, karena sebagai pendiri Pemuda Panca Marga.
 
Setelah itu jenazah baru diusung oleh masyarakat Desa Carangsari bersama keluarga. Layon atau jenazah dijemput  oleh Baris Baris Tekok Jago untuk dinaikan ke bade.
 
Dalam perjalanan menuju setra kata Namarupa,  bade tidak hanya diusung oleh Warga Desa Carangsari, namun juga warga dari Desa Catur, Kintamani dan seluruh Desa di Kecamatan Petang, seperti Desa Pelaga, Belok Sidan, Petang, Auman, Pangsan dan Carangsari.
 
"Bade yang digunakan tumpang sia dan ada Naga Kaang," ujarnya.
 
Dikatakan juga bahwa pemilihan bade ini sesuai dengan tradisi leluhur Puri Carangsari. Begitu juga penggunaan Naga Kaang. Dimana almarhum merupakan trah Arya Sentong di Puri Carangsari.
 
"Karena berat, bade dalam perjalanan ke setra dilakukan secara estapet sebanyak empat kali. Setelah sampai di setra akan dituntun oleh Tari Baris Tekok Jago menuju tempat pembakaran," kata Namarupa.
 
Setelah prosesi pembakaran selesai, selanjutnya imbuh pria yang menjabat pengurus Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung abu jenazah akan dihanyut ke laut dengan mengambil tempat Pantai Matahari Terbit Sanur.
 
"Nganyut akan dilakukan di Pantai Matahari Terbit," tukasnya. 
 
Sementara prosesi yang cukup langka ini juga menjadi tontonan  warga sekitar. Itu nampak dari ribuan orang menyaksikan langsung perjalanan Bade dan Naga Kaang dari Puri Carangsari menuju setra yang jaraknya kurang lebih sekitar 1 km.
 
Seperti diketahui I Gusti Ngurah Alit Yudha berpulang  diusia 76 tahun pada tanggal 12 Desember 2022.
 
Semasa hidupnya pria kelahiran 1946 ini aktif di sejumlah organinasi kemasyarakatan dan partai politik. Almarhum pernah menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Bali Periode 1999-2005. Politisi senior Golkar ini juga pernah menjadi anggota DPR RI di masa Orde Baru. Almarhum juga sempay menjabat Ketua Dewan Pertimbangan (Watimbang) Partai Golkar Bali.