Bali-Makassar Hasilkan Motif Songket “Bali Magis” | Bali Tribune
Diposting : 14 August 2018 14:48
Djoko Moeljono - Bali Tribune
BALI MAGIS – Konsep “Bali Magis” tertuang dalam MoU yang ditandatangani Kepala Dinas Perindustrian Sulsel Ahmadi Akil bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali I Putu Astawa di Pusat Tenun Putri Ayu Blahbatuh Gianyar.
BALI TRIBUNE - Plt Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Soni Sumarsono selalu menemukan ide baru untuk mengembangkan kreativitas berkaitan dengan kain tenun khas Indonesia. Setelah sukses meluncurkan kain songket “Babe” (Bali Betawi) saat menjadi Plt Gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu, kali ini Soni mengajak Pemprov Sulsel menggandeng Bali dalam menjalin kerja sama penciptaan motif baru yang diaplikasi dalam kain tenun dan songket.
 
Motif baru ini dinamakan motif Bali Magis (Bali-Makassar Bugis). Motif Baru Bali Magis ini tertuang dalam penandatanganan  MoU antara Kepala Dinas Perindustrian Sulsel Ahmadi Akil bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali I Putu Astawa di Pusat Tenun Putri Ayu Blahbatuh Gianyar, kemarin.
 
“Konsep budaya adalah pertahanan sebuah bangsa. Dari budaya ada cipta, karya dan karsa. Olah batin ini yang menjadikan kita kuat. Indonesia dari berbagai etnis dan budaya harus disatukan kembali,” kata Soni Sumarsono, sang penggagas kolaborasi ini.
 
Untuk mewujudkan konsep budaya yang digagasnya ini, Soni menggandeng Anna Mariana, yang selama 40 tahun dikenal sebagai desainer berbagai motif tenun dan songket. Bukan hanya merancang desain kain, Anna Mariana yang merupakan istri Tjokorda Ngurah Agung Kusumayudha ini juga menentukan model-model baju yang diproduksinya untuk butik miliknya “House of Marsya”. 
 
Kerja sama ini bukan kali pertama dilakukan Anna dan Soni Sumarsono. Sebelumnya, telah dilakukan kerja sama serupa, yakni tenun Bali dan Betawi (Babe). Dengan kerja sama “Bali Magis” ini, diharapkan produksi tenun dan songket semakin berkembang dengan motif-motif baru yang kreatif. “Karena sejatinya bangsa kita kaya akan budaya, dan dengan kreatifitas, penciptaan tenun dan songket tidak akan kering ide,” kata Soni. 
 
Anna Mariana yakin akan banyak daerah lain yang mengikuti kerja sama ini. “Beberapa daerah lain yang sudah masuk daftar, di antaranya Solo, Yogyakarta, dan Papua,” kata Anna.
 
Selama ini Anna Mariana banyak melahirkan desain baru yang spektakuler pada kain-kain tenun dengan beragam motif. Untuk mewujudkan idenya, Anna memiliki ratusan lokasi binaan di berbagai daerah di wilayah Nusantara, sekaligus anak-anak asuh perajin.