Banyak Nelayan dan Perantau, Partisipasi Masyarakat Ditargetkan 80 Persen | Bali Tribune
Diposting : 8 April 2019 18:29
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune/ I Ketut Gede Tangkas Sudiantara
balitribune.co.id | Negara - Selain banyak masyarakat Jembrana yang berada di luar daerah karena merantau, penyelenggara pemilu di Jembrana dihadapkan dengan kondisi masyarakat pesisir yang pekerjaannya nelayan sehingga rentan untuk tidak datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena melaut.
 
Hingga 10 hari menjelang pemungutan suara Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) Rabu (17/4) depan, berbagai upaya masih dilakukan untuk meningkatkan pastisipasi masyarakat yang ditargetkan 80 persen.
 
Berdasarkan data yang diperoleh di KPU Kabupaten Jembrana, Minggu (7/4), dalam Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan ke II (DPTHP II) total pemilih di Kabupaten Jembrana sebanyak 285.284 pemilih.
 
Ketua KPU Kabupaten Jembrana, I Ketut Gede Tangkas Sudiantara mengatakan  pada Pemilu 2019 ini partisipasi masyarakat di Jembrana ditargetkan mencapai 80 persen. Target itu juga menurutnya berkaca pada partispasi masyarakat pada perhelatan pemilihan sebelum-sebelumnya yang dikuinya masih rendah.
 
Ia menyebut partisipasi pemilih pada Pileg 2014 hanya 78 persen, Pemilihan Bupati (Pilbup) 2015 hanya 62,5 persen dan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali hanya 68 persen.
 
“Pilkada yang anjlok. Kalau Pilbup kami adakan survei dan ternyata banyak pemilih di Jembrana dengan libur satu hari  tidak bisa pulang. Kalau Pilgub memang setelah Hari Raya Idul Fitri sehingga sampai ada yang 40 persen dan banyak yang tercatat di luar Jembrana. Pemilu 2019 sudah mendekati 100 persen valid data pemilihnya. Yang meninggal sudah kita tandai,” paparnya. 
 
Pihaknya mengaku memasang target 80 persen juga lantaran banyak masyarakat Jembrana yang bekerja sebagai nelayan.  “Yang 20 persen itu kan masyarakat di pesisir banyak yang jadi nelayan. Meskipun apapun, tapi kalau musim ikan mereka tidak mau mendarat,” ujarnya.
 
Begitupula, menurutnya banyak masyarakat Jembrana yang tinggal serta bekerja di luar daerah. Dibandingkan yang datang merantau ke Jembrana, jelas jauh lebih banyak perantau dari Jembrana yang keluar daerah. “Itu juga yang kami terima dari pindah pilih,” imbuhnya.    
 
Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat mulai sosialisasi door to door dengan menggerakkan Relawan Demokrasi (Relasi) menyasar basis-basis pemilih serta sosialisasi di desa oleh penyelenggara pemilu, serta menggelar sejumlah event yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat Jembrana. 
 
Sosialisasi pemilu ini, menurutnya sudah dimulai sejak awal tahapan pemilu dan akan digenjot hingga H-1 pencoblosan. Bahkan kini Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) digerakkan untuk mengajak pemilih datang ke TPS.
 
“Sejak awal kami sudah sosialiasi. Yang paling mengena adalah door to door dari Relasi dan PPS termasuk menyasar basis-basis nelayan,” ujarnya.
 
Pihaknya juga mendorong peserta pemilu baik itu partai politik, calon maupun pasangan calon untuk ikut meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu 2019 ini.
 
“Terus kita dorong seperti melalui data pemilih kita share, apakah simpatisan mereka sudah terdaftar atau tidak,” jelasnya dan menambahkan pihaknya berharap agar warga Jembrana yang di luar daerah memanfaatkan pindah pilih yang diperpanjang hingga Rabu (10/4) lusa.