balitribune.co.id | Mangupura - Bendesa Adat Ungasan, Kuta Selatan I Wayan Disel Astawa meminta maaf secara terbuka kepada Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta terkait adanya dugaan pelanggaran di Pantai Melasti, Ungasan, Kuta Selatan yang berujung pelaporan ke Polda Bali.
Pemintaan maaf Disel yang anggota DPRD Bali itu diunggah langsung dalam akun Instagram Desa Adat Ungasan pada Sabtu (23/7). Namun, sayang permintaan maaf mantan kader senior PDIP ini ogah ditanggapi oleh Bupati Giri Prasta. Ketua DPC PDIP Badung ini bahkan ‘no comment’ ketika ditanya awak media terkait permintaan maaf rekan mantan separtainya yang kini telah hengkang ke Partai Gerindra sebagai Ketua DPC Gerindra Badung.
Menurut Giri Prasta pihaknya tidak perlu menanggapi video permintaan maaf Disel Astawa tersebut. "Jangan, proses hukum sudah berjalan," ujarnya singkat di RJ Bupati Badung.
Sementara itu, video permintaan maaf Disel Astawa didampingi seseorang yang disebut bernama Ajik Toyota viral di media sosial.
Permintaan maaf politisi asal Ungasan ini disampaikan dengan menceritakan latar belakang persahabatan dirinya bersama Giri Prasta.
“Pak Bupati, Pak Man saya saudara dari Selatan, Ungasan. Kita sudah dari dulu berteman baik, saking akrabnya sudah sebagai saudara sendiri. Ketika ada permasalahan seperti ini, saat Saya ada salah ucap dan salah perbuatan, karena Pak Man Saya anggap sebagai orangtua selaku guru wisesa (pemerintah), semoga dapat memaklumi dan memberikan maaf,” kata Disel.
Dikatakan juga bahwa permohonan maaf ini juga atas saran rekannya. Untuk itu, ia berharap Giri Prasta memaafkan dirinya dan kembali bersahabat seperti dulu.
“Bagaimanapun caranya agar kita kembali, segilik seguluk selulung sebayang taka seperti dulu. Atas petunjuk dari Tuaji Toyota,” jelasnya.
Disel bahkan menyebut Giri Prasta selama ini sudah sering membantunya, baik urusan pribadi maupun keluarganya. Terkait dugaan pelanggaran di Pantai Melasti, Disel berharap Bupati Giri Prasta memberikan kesempatan kepada masyarakat Ungasan untuk mencari nafkah di tempat tersebut.
“Masa sih Saya tidak diberikan maaf atas kekurangan Saya. Karena Saya sebagai manusia tidak luput dari kesalahan dan banyak kekurangan. Karena Saya tidak sempurna jadi berikan lah Saya memohon maaf dan tutunan. Berikan lah masyarakat Saya di Ungasan mencari penghidupan atau mata pencaharian di Pantai Melasti. Adanya kesalahan dan sebagainya Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Sekarang mohon dibantu, dibina, dan diarahkan, supaya menjadi lebih baik dan benar,” tukas Disel.
Untuk diketahui, pasca Pilkada Badung, perseteruan antara Giri Prasta dan Disel Astawa belakangan kembali mencuat menyusul dilaporkannya Disel Astawa ke Polda Bali terkait dugaan pelanggaran di Pantai Melasti.