Nyawa Pelajar jadi “Tumbal” Motor Modifikasi | Bali Tribune
Diposting : 2 November 2020 16:26
I Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune / Korban kecelakaan lalulintas di Kelurahan Bitera, Gianyar.

balitribune.co.id | Gianyar - Meski aparat kepolisan telah melakukan tindakan tegas terhadap kendaraan yang tidak memenuhi standar keselamatan, nyatanya kalangan anak muda  tetap  menggandrungi motor modifikasi. Di Kelurahan Bitera, soerang pelajar pun harus menjadi tumbal dari motor modifnya, setelah terlibat kecelakan lalu lintas, Minggu (1/11) malam.  Korban yang diketahui  bernama I Putu Satria Mahendra (16) asal Banjar Siladan, Desa Siangan, Gianyar, tewas di TKP dengan cidera kepala berat.

Dari Informasi yang dihimpun, Senin (02/11), korban mengalami kecelakaan out of control (OC) lantaran tidak bisa mengusasi laju sepeda motor yang berkecepatan tinggi. Terlebih lagi, motor itu sudah dimodifikasi dan ban yang sudah gundul.  Di sebuah tikungan, korban pun melaju kencang hingga menabrak tembok.  Kejadiannya sekitar pukul 19.30 Wita Minggu malam.  Saat itu korban I Putu Satria Mahendra sedang melintas di  Jalan Sawo, Banjar Pacung, Kelurahan Bitera, Gianyar. Dengan mengendarai sepeda motor yang sudah dipreteli dan tanpa plat nomor, korban pun tidak menggunakan helm. “Korban datang dari arah utara menuju ke selatan dengan kecepatan tinggi. Hingga  di jalan tikungan ke kanan korban tidak bisa menguasai kendaraannya. Kemudian bergerak lurus sehingga menabrak tembok atau pintu rumah di sebelah timur jalan,”ungkap salah sorang warga.

Akibat kecelakaan tersebut, korban mengalami cidera kepala berat (CKB) dan menggalmi pendarahan pada telinga kanan dan kiri dan meninggal dunia di TKP. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke RS Sanjiwani Gianyar. “Motor sudah ringsek, karena benturannya sangat keras,” ungkap warga lagi.

Kanit Laka Polres Gianyar, Aiptu I Wayan Kariawan, membenarkan kecelakaan yang menewaskan pelajar tersebut. Diungkapkan, setelah melakukan olah TKP, jalur tersebut ada jalan tikungan  kekanan beraspal dan datar. Dengan suasana gelap tidak ada penerangan jalan, cuaca mendung, dan daerah pemukiman. “Dari kendaraannya yang sudah di modif ini, ada beberapa standar keselamatan yang tidak berfungsi lagi, seperti stang pengereman tidak standar. Ban depan belakang juga sudah gundul, “ ungkapnya.

Lanjutnya, korban dipastikan pula belum cakap berkendara karean masih di bawah umur yaitu 16 tahun. Terlebih korban tidak menggunakan helm juga diduga penyebab fatalitas luka pada korban. “Kerugian materialnya kira-kira satu juta Rupiah. Namun nyawa korban melayang sia-sia ini tentu sangat memprihatinkan kita semua,” pungkasnya.