EVAKUASI - Nampak pohon tumbang yang menimpa padmasana dan melintang di tengah jalan di Desa Sangkan Gunung, Sidemen.
Amlapura, Bali Tribune
Hujan lebat yang mengguyur wilayah Bali, termasuk Gianyar dan Karangasem, Kamis (16/6) sore hingga malam, menimbulkan musibah. Sejumlah kawasan warga tergenang banjir. Derasnya hujan disertai angin kencang juga membuat pohon-pohon bertumbangan mengakibatkan terputusnya akses jalan.
Pohon perindang besar di Jalan Raya Sukawati, misalnya, tumbang dan menyeret tiang listrik hingga melintangi jalan. Akibatnya, tumpukan mobil di jalur Gianyar-Depasar itu tidak terhindarkan.
I Wayan Budi Sutama, pengendara sepeda motor mengatakan, dirinya nyaris tertimpa pohon perindang tersebut. Syukurnya, Budi sudah curiga dengan posisi pohon yang rebah berlahan lantaran tersangkut kabel listrik. "Tiba-tiba pohon perindang tumbang. Kabel listrik tertimpa dan tiang listrik ikut terseret. Kami pun menjauh, karena takut tersetrum listrik," terang Budi.
Petugas BPBD Gianyar yang tiba di lokasi beberapa menit kemudian tidak berani mengevakuasi bangkai pohon. Karena masih menunggu petugas dari PLN untuk memutus sambungan listrik. Sementara Petugas PLN kesulitan mencapai lokasi, karena lalulintas mengalami kemacaten panjang.
Hingga satu jam kemudian, PLN akhirnya berhasil memutus kabel. Petugas BPBD langsung beraksi dengan mengevakuasi bangkai pohon secepatnya. Dalam kondisi yang gelap, petugas sedikit terhambat untuk memotong pohon. "Kami minta permakluman kepada pengguna jalan. Sebab proses evakuasi pohon tumbang ini harus hati-hati. Apalagi ada kabel listriknya," terang Kepala BPBD Gianyar Aa Oka Digjaya yang memimpin langsung proses evakusi.
Dua jam kemudian, material pohon dan listrik tumbang yang menutup jalan, berhasil dibersihkan. Tumpukan kendaraan sepanjang jalan raya Sukawati dan jalan-jalan alternatif lainnya, akhirnya mulai bergerak merangkak.
Timpa Padmasana
Hujan deras yang mengguyur hampir seluruh wilayah Karangasem juga menimbulkan musibah. Di Banjar Dukuh, Desa Sangkan Gunung, Kecamatan Sidemen, pohon bunut berukuran besar tumbang menimpa sebuah Padmasana milik warga serta memutuskan aliran listrik yang membuat satu desa di wilayah itu padam dan gelap semalaman hingga pagi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun koran ini, Jumat (17/6), hujan lebat terjadi kamis sore hinga malam dengan durasi cukup lama, karena intensitasnya juga cukup tinggi sehingga memicu terjadinya banjir dan pohon tumbang.
Kejadian pohon tumbang di Sangkan Gunung tidak hanya memutus akses jalan yang menghubungkan desa itu dengan Desa Muncan, Kecamatan Selat, namun juga membuat warga setempat tidak bisa beraktifitas lantaran itu merupakan akses jalan satu-satunya.
“Jalur lumpuh total karena batang pohon besar melintang ditengah jalan, baru bisa lancar setelah petugas dari BPBD datang untuk melakukan penanganan,” kata Wayan Winarta, seorang warga di lokasi kejadian saat evakuasi batang pohon tumbang itu, Jumat kemarin.
Kelian Dusun Dukuh I Wayan Suartana tidak menyangka pohon segede itu bisa tumbang. Dia mengatakan saat hujan kemarin terjadi tiupan angin kencang, dan dilihatnya pohon bunut pada bagian rantingnya seperti melintir kemudian tumbang sekitar pukul 17.30 Wita. “Sebelumnya terjadi hujan lebat dan angin kencang, saya lihat pohon itu berputar lalu tumbang menimpa Padmasana. Memang pohon itu sudah sangat tua sekali,” ungkap Wayan Suartana.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem IB Ketut Arimbawa juga membenarkan terkait kejadian pohon tumbang tersebut. Selain pohon tumbang, banjir yang terjadi akibat luapan air saat hujan mengakibatkan beberapa senderan rumah dan sekolah ambruk. Di Sekuta dan Griya Tegah, yang masuk wilayah Kota Amlapura, banjir mengakibatkan sebuah sepeda motor nyaris hanyut, sementara di wilayah Banjar Taman, Desa Pekraman Karangasem, sejumlah kendaraan macet akibat terjebak banjir.
“Kejadian pohon tumbang di Sangkan Gunung, Sidemen, kita sudah langsung kerahkan personil untuk melakukan penanganan. Nihil korban jiwa, namun pohon tumbang itu menimpa kabel listrik PLN sehingga aliran listrik di desa itu padam,” sebut IB Ketut Arimbawa. Sedangkan mengenai data pasti dampak luapan air akibat hujan lebat Jumat lalu itu, pihaknya masih melakukan pengecekan.