balitribune.co.id | Denpasar - Perkembangan kasus Covid-19 di Kota Denpasar dalam Juni dan Juli ini mengalami peningkatan sebanyak 389 kasus. Meski begitu, tetap terkendali dan tidak seperti tahun sebelumnya.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 I Dewa Gede Rai kepada Bali Tribune, Senin (25/7), menjelaskan bahwa dengan kembalinya aktivitas masyarakat yang mulai normal ditambah mobilitas penduduk yang tinggi dan kelalaian masyarakat terhadap protokol Kesehatan, itulaj yang menyebabkan kasus Covid-19 meningkat di Kota Denpasar.
Saat ini, perharinya ditemukan kisaran 30 sampai 40 kasus Covid-19. Sebelumnya, pada bulan Maret, April dan Mei hanya dibawah angka 10 per hari.
“Dalam bulan Juni dan Juli ini kasusunya mulai meningkat. Sehingga sekarang ini hariannya yang kita catat kisarannya 30 sampai 40 per hari. Per kemarin (Minggu, 24/7), terdapat 48 kasus, sebelumnya ada 42 dan 40 kasus,” ujar Dewa Rai.
“Banyak aktivitas yang sudah mulai normal, aktivitas perekonomian sudah mulai bergerak sekolah juga sudah mulai tatap muka. Mobilitas penduduk kan tinggi apalagi di kota Denpasar. Inilah salah satu yang menyebabkan kasus meningkat ditambah dengan ketidak disiplinan masyarakat menerapkan prokes,” ungkap Dewa Rai
“Makanya kita selalu himbau bagaimana di satu sisi aktivitas perekonomian tetap bisa bergerak tapi di sisi lain pencegahan Covid-19 ini juga harus dilaksanakan. Dengan cara kita saling melindungi diri sendiri dan orang lain dan juga harus tetap waspada. Jangan sampai seperti dulu ppkm darurat ppkm level 4 kan susah juga, semua dibatasi. Kita juga sudah mengingatkan kepada masyrakat agar tetap taat pada prokes. Karena kasus Covid-19 ini kan masih ada meskipun sudah melakukan vaksinasi,”tambahnya.
Data kasus komulatif terdata 52.788 kasus yang aktif, sembuh 51.291 kasus, meninggal 1.108 orang. Dalam beberapa bulan, kata Dewa Rai, nihil kasus meninggal tidak seperti kasus Covid varian Delta sebelumnya.
Disebutkan bahwa dari 389 kasus Covid-19, 50 orang diantaranya dirawat di Rumah Sakit yang tersebar di Denpasar. Sisanya, 339 melakukan isolasi mandiri karena dari laporan, virus ini banyak yang mengalami gejala ringan yang tidak harus dirawat di Rumah Sakit. Jika flu atau demam cukup dengan minum obat dan istirahat yang cukup. Dalam 5 hari biasanya sudah sembuh, yang terpenting yakni asupan gizi terpenuhi.
Dewa Rai menjelaskan bahwa dari laporan yang sekarang berkembang, hasil tes di Jakarta, dan ditemukan sub varian BA4 dan BA5 tetapi yang jelas saat ini masih banyak yang ditemukan varian Omicron.
“Kalau dulu varian Delta dan saat ini Omicron dan subvarian BA4 dan BA4,” jelasnya.